Mojokerto memasuki musim penghujan, seperti yang diketahui bersama pada akhir tahun yaitu sekitar bulan oktober- desember 2023. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memprediksi ledakan kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD terjadi pada akhir 2023 dan awal tahun 2024. Prediksi ini juga melihat keterkaitan adanya fenomena El Nino yang membawa panas ke darat. Dan hal ini terjadi di Mojokerto, terutama di Desa Kumitir sendiri. Sekitar kurang lebih 10 kasus DBD yang dialami oleh warga di Dusun Sedati Desa Kumitir. Yang mengakibatkan warga tersebut harus menjalani rawat inap di RS terdekat. Melihat hal ini pihak Puskemas Jatirejo beserta bidan desa melakukan kegiatan fogging disekiatr area yang terdampak.
Kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.Penuluran DBD ini antara lain melalui :
- Penularan demam berdarah dari nyamuk ke manusia
Virus dengue bisa menular lewat gigitan nyamuk betina Aedes aegypti yang terinfeksi biang penyakit. Setelah masuk ke tubuh penderita, virus akan berkembang ke sejumlah organ. Lalu, virus akan menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik. Virus lantas terlepas dan beredar dalam sirkulasi darah. Pada nyamuk yang baru menggigit penderita DBD, virus dengue akan berkembang di usus nyamuk, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk kelenjar ludah. Kemudian, nyamuk pembawa virus penyebab DBD ini bisa menularkan biang penyakitnya selama sisa hidupnya.
- Penularan demam berdarah dari manusia ke nyamuk
Nyamuk juga dapat tertular DBD dari penderita yang terinfeksi virus dengue. Penularan demam berdarah dari manusia ke nyamuk ini bahkan dapat terjadi sebelum gejala penyakit muncul atau setelah demam mereda. Risiko penularan DBD dari manusia ke nyamuk ini meningkat apabila penderita mengalami viremia, atau kadar virusnya tinggi. Kebanyakan penderita DBD mengalami viremia sekitar empat sampai lima hari. Tapi, terkadang viremia dapat bertahan selama 12 hari.
- Penularan demam berdarah dari ibu hamil ke bayinya
Penularan demam berdarah utamanya lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti betina.
Namun, ada bukti kemungkinan penularan DBD dari ibu hamil ke bayinya. Risiko penularan yang relatif jarang ini bisa dipengaruhi infeksi dengue selama kehamilan. Ketika ibu hamil terkena penyakit demam berdarah, bayi yang lahir berisiko prematur sampai lahir dengan berat badan rendah.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus yaitu antara lain:
- Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
- Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
- Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Maka dari itu mari kita terapkan kebersihan lingkungan disekitar kita, untuk menjaga orang tersayang di sekeliling.