Untuk menekan angka stunting di Kabupaten Mojokerto Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terus menggelorakan program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (Sehati) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (Sejoli) sebagai upaya dalam menurunkan angka stunting dan mewujudkan lansia mandiri. ini merupakan langkah konkret Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam mengurangi prevalensi stunting dan mewujudkan kesejahteraan lansia.
Pada Selasa (23/1/2024) pagi, kegiatan SEHATI dan SEJOLI, yang kali ini menyasar ibu-ibu hamil dan lansia, digelar di Pendapa Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
Dalam arahannya, Bupati Ikfina menekankan pentingnya upaya bersama untuk membebaskan wilayah Bumi Majapahit dari stunting, mengingat dampaknya terhadap penurunan tingkat kecerdasan hingga 20 persen di kemudian hari.
Untuk mengurangi angka stunting di Kabupaten Mojokerto, Bupati Ikfina memberikan imbauan kepada ibu-ibu hamil untuk menjaga asupan gizi. “Ibu hamil perlu berjuang untuk memenuhi kebutuhan gizinya agar anaknya tidak mengalami stunting. Lingkar lengan yang kurang dari 23,5 cm bisa menjadi tanda kurang gizi pada ibu hamil,” ungkapnya.
Terkait lansia, dirinya mengimbau agar para lansia rutin untuk mengecek kesehatannya di posyandu untuk menghindari para lansia terkena penyakit degeneratif.
"Lansia tidak boleh tensinya tinggi, tidak boleh asam uratnya tinggi, kolesterol dan gulanya juga tidak boleh tinggi. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, maka harus rutin kontrol," ucapnya.
Ia mengharapkan, agar seluruh masyarakat Desa Kumitir agar selalu menjaga kesehatan baik untuk para lansia maupun ibu hamil.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ikfina juga menyerahkan alat antropometri dengan di dampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat, Kepala Puskesmas Kecamatan Jatirejo, jajaran Forkopimca Jatirejo, serta Yayasan Yatim Mandiri.