Istilah stunting kini mulai familiar dikenal kalangan masyarakat terutama ibu hamil dan ibu yang memiliki balita. Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.
Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan factor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Berikut adalah penyebab gizi buruk pada ibu hamil dan bayi yang masih sering ditemui seperti : pengetahuan ibu kurang memadai infeksi berulang kali,sanitasi yang buruk, serta terbatasnya layanan kesehatan.
Tidak dapat dipungkiri jika terjadi stunting pada anak/balita akan memberikan dampak seperti kecerdasaan anak di bawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak maksimal, system imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit,anak akan lebih tinggi beresiko menderita penyakit diabetes,penyakit jantung,stroke dan kanker.
Salah satu cara untuk menganggulanginya adalah melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita melalui Program Pos Pelayanan Terpada (Posyandu).
Di Desa Kumitir di Bulan Juni ini pelaksanaan Posyandu Balita telah dilaksanakan disetiap dusun yang berada Di Desa Kumitir antara lain di Dusun Sedati (Posyandu Mawar),Dusun Kumitir (Posyandu Melati),Dan Dusun Bendo (Posyandu Dahlia). Kegiatan posyandu dilaksanakan pada tanggal 7 Juni Di Dusun Kumiti, 8 Juni Di Dusun Sedati dan 9 Juni Di Dusun Bendo. Kegiatan Posyandu ini dilakukan setiap satu bulan sekali dengan jadwal yang telah ditentukan.
Adapun Kegiatan di posyandu ini meliputi penimbangan, imunisasi, pengukuran tinggi badan dan berat badan. Pemberian obat cacing dan konsultasi kesehatan. Dan juga pemberian gizi tambahan pada anak. Posyandu merupakan menjadi garda terdepan dalam mencegah stunting pada anak.