Kabupaten Mojokerto saat ini tengah dilanda wabah berbahaya yang menyerang hewan ternak sapi. Warga, khususnya peternak setempat wajib waspada, pasalnya wabah penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi.
Informasi ini terungkap dari surat Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Indyah Aryani, yang ditujukan Kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, 5 Mei 2022. Dalam surat dengan nomor 524.3/5201/122/3/2022 ini menyebutkan jik pada tanggal 3 Mei 2022, sebanyak 148 ekor sapi yang tersebar di 9 Kecamatan dan 19 Desa Di Kabupaten Mojokerto telah terpapar penyaki PMK ini.
Dalam surat tersebut juga menjelaskan jika Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular akut dengan tingkat penularan mencapai 90-100%. Penyakit ini kerap menyerang ternak sapi, kerbau, kambing domba, kuda dan babi.
Wabah ini juga menyerang hewan ternak di Desa Kumitir. Pada tanggal 12 Mei 2022 Pendamping Desa Kumitir Dari BPP Kecamatan Jatirejo Dan 2 Orang Tim Keswan Dinas Pertanian Kab Mojokerto ditemani dengan Kadus melakukan peninjauan ke lokasi ternak hewan yang terindikasi terserang wabah PMK ini.
Adapun berdasarkan laporan Tim Terdapat 2 Ekor sapi milik Bapak Jainuri Dusun Kumitir yang terserang wabah PMK.
Penurut pemaparan Tim Pendamping, “Hewan sapi tersebut mulutnya berlendir seperti ada busa, luka pada kuku,dan nafsu makan berkurang.”
Adapun tindakan penanganan wabah tersebut sudah dilakukan seperti pemberian obat dan vitamin,perawatan pada kuku yang sakit dengan rivanol serta edukasi pemilik ternak mengenai menjaga kebersihan pada hewan ternak.
Upaya pencegahan juga dilakukan oleh pihak terkait, pada hari selanjutnya Pendamping Desa ditemani Kadus melakukan penelusuran Di Dusun Sedati serta Di Dusun Bendo. Menurut pemaparan Pendamping Desa “Alhamdulillah untuk di Dusun Sedati Dan Dusun Bendo Nihil.”