Bupati Mojokerto Pungkasiadi menghadiri langsung acara Fasilitasi Pendampingan Dana Desa Tahun 2021 Kabupaten Mojokerto, yang berlokasi di Hotel Hotel Vanda Gardenia Trawas, Rabu (13/01/2021) pagi. Bupati Mojokerto hadir didampingi oleh Asisten Setdakab Mojokerto, Kepala DPMD, Kepala KPPN, serta para Kepala OPD Kabupaten Mojokerto. Acara Fasilitasi Pendampingan Dana Desa Kabupaten Mojokerto ini dilaksanakan selama 2 hari yakni 13 hingga 14 Januari 2021.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto, M. Hidayat mengatakan, tujuan agenda kali ini, yakni untuk membrikan pedoman pembagian Dana Desa, memfasilitasi proses penyaluran Dana Desa serta administrasi fungsi masing-masing dalam penggunaan Dana Desa.
Hari pertama agenda Fasilitasi Pendampingan Dana Desa ini dihadiri oleh seluruh Camat dan Kepala Desa dari Kecamatan Dlanggu, Kutorejo, Pungging, Mojosari, Jetis, Dawarblandong, Kemelagi, dan Gedeg. Sementara untuk kecamatan yang lainnya akan dilaksanakan Kamis (14/01/2021) besok.
Hidayat menambahkan, jumlah desa mandiri yang ada di Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan, dari sebelumnya yang berjumlah 12 desa mandiri sekarang menjadi 22 desa mandiri. Untuk desa mandiri, pencarian dana desa untuk desa mandiri akan dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama sebesar 60 persen dan tahap 2 sebesar 40 persen. "Untuk Desa mandiri yang 22 Desa tadi, yaitu penyalurannya jadi 2 tahap yang pertama 60 persen, yang ke 2 40 persen jadi tidak melalui 3 tahapan," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Pungkasiadi dalam sambutannya menyampaikan untuk tetap menjalin kekompakan, kebersatuan, serta kemajuan Kabupaten Mojokerto harus terus ditingkatkan. Pungkasiadi juga mengingatkan untuk terus mematuhi prosedur dan aturan yang berlaku agar sesuatu yang tidak diharapkan tidak sampai terjadi.
Dalam kesempatan ini, Pungkasiadi juga menyampaikan bahwa prinsip utama tetap masalah penanganan Covid-19. Karena menurut data yang ada, saat ini Kabupaten Mojokerto mengalami lonjakan kasus luar biasa, yakni ada 1.805 yang terpapar, sembuh sebanyak 1.411, dan yang masih dirawat di Rumah Sakit 335 pasien dan yang meninggal sebanyak 60 jiwa.
Perencanaan dari Dana Desa ini harus direncanakan dengan baik. Dana Desa ini harus disalurkan untuk pembangunan ekonomi dan keamanan harus berjalan bebarengan. "Artinya sekarang ini kita harus merencanakan dengan betul, untuk keselamatan masyarakat Mojokerto, JPS-nya diatur, kemudian pemulihan ekonomi, dan juga keamanannya harus jalan bareng," tuturnya.
Terkait perencanaan vaksinasi, Pungkasiadi meminta agar pemerintah desa juga harus mempersiapkan. Karena perencanaan vaksin ini diperkirakan selama 15 bulan. Untuk itu, Pungkasiadi berharap pemerintah desa harus melakukan hal-hal yang sudah disepakati bersama. Untuk masyarakat harus betul-betul melaksanakan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, sedangkan untuk pemerintah yakni 3P yang harus diutamakan.
Bupati kembali menegaskan untuk pemerintah desa harus tetap memperhatikan kesehatan masyarakat, JPS, pemulihan ekonomi dan keamanan harus benar-benar dilaksanakan dengan baik. Karena pemulihan ekonomi harus tetap berjalan, dan diusahakan dana akan dicairkan di awal bulan Februari mendatang. (Khl).