Setiap malam tujuhbelasan warga Desa Kumitir senantiasa menggelar barikan. Acara barikan merupakan tradisi turun-temurun yang biasa dilakukan warga Kumitir di malam kemerdekaan.
Barikan atau Tasyakuran ini merupakan wujud syukur kepada para pahlawan kemerdekaan yang telah rela mengorbankan jiwa raganya demi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Tradisi seperti ini hampir merata digelar di tingkat dusun seperti tiap RT. Para warga berbondong-bondong membawa berkatnya menuju tempat yang telah ditentukan seperti terlihat di beberapa titik di dusun sedati tiap warga mengadakan barikan setiap RT seperti di depan jalan jalan rumah warga, dihalaman kolam renang sedati. Di Dusun Kumitir pun terlihat sama digelar di jalan-jalan rumah warga. Di dusun bendo juga sama terlihat warga bendo menggelar acara barikan di jalan bendo.
Dalam acara tersebut, tokoh agama terlebih dahulu mengajak istigosah dan berdoa bersama. Sebagai anak bangsa yang tidak ikut berjuang, tinggal menikmati kemerdekaan maka masyarakat diajak mensyukuri atas perjuangan para pahlawan, sekaligus memberikan doa bagi arwah para pahlawan yang gugur di medan perang.
Setelah istigosah dan doa bersama warga, semua berkat yang tadinya dibawa warga dibagikan dan dimakan bersama.